ACTIVITIES - EVENTS
Integrated Flood Management Workshop
November 30, 2010
We apologize for the additional information is available in Bahasa Indonesia only. Since the workshop is delivered in Bahasa Indonesia.
Latar belakang
Menurut APFM (2006), Pengelolaan Banjir Terpadu (PBT) adalah suatu proses mempromosikan pendekatan terpadu dalam pengelolaan banjir. Pendekatan ini memadukan pengembangan lahan dan sumberdaya air dalam suatu daerah aliran sungai dalam konteks Pengelolaan Sumberdaya Air Terpadu (PSAT), dan bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dari bantaran banjir dan meminimalkan kerugian akibat banjir.
Pengelolaan Banjir Terpadu seharusnya segera dilaksanakan di Indonesia untuk mengurangi resiko yang diakibatkan oleh banjir, dan untuk memaksimalkan keuntungan akibat genangan banjir. Namun, di Indonesia ada banyak masalah yang dapat menjadi kendala dalam melaksanakan.
Uraian loka karya:
Fokus utama loka karya ini untuk memperkenalkan prinsip-prinsip Pengelolaan Banjir Terpadu (PBT) atau dikenal dengan IFM (Integrated Flood Management) dengan durasi pelatihan selama 4 (empat) hari. Pemahaman aplikasi sistem pengelolaan sumberdaya air akan mengacu pada pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat, swasta, pemerintah dan keterbukaan serta ketersediaan informasi SDA.
Tujuan loka karya:
Melatih peserta dan membawa mereka ke dalam aspek serta prinsip-prinsip pengelolaan banjir terpadu. Memberikan wawasan, alat-alat dan teknik yang dibutuhkan dalam proses merumuskan strategi pengelolaan banjir yang terpadu. Program ini lebih difokuskan pada pendekatan yang mempertimbangkan sisi positif maupun negatifnya aspek-aspek banjir, seperti cekungan air tanah yang bisa menangkap air ketika banjir terjadi. Konsep ini lebih menekankan pada usaha-usaha untuk mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh banjir. Dimana usaha-usaha ini tidak hanya terfokus pada aspek-aspek teknis saja, namun termasuk aspek-aspek sosial, lingkungan, hukum/legal, termasuk didalamnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan terjadinya banjir.
Sasaran pembelajaran:
Proses pembelajaran tidak sekadar diarahkan pada pengetahuan teori dan materi perkuliahan, melainkan lebih diarahkan pada pengembangan keterampilan.
Setelah mengikuti loka karya peserta diharapkan:
a). Mampu menjelaskan konsep bagaimana mengelola banjir secara terpadu (IFM) dan memahami prinsip-prinsip utama filosofi di balik konsep.
b). Mampu menggambarkan pendekatan yang berbeda antara pengendalian banjir konvensional dan pengelolaan banjir terpadu dan mampu memahami apa saja kelemahan praktek-praktek pengendalian banjir;
c). Memiliki pemahaman yang lebih baik pada aspek-aspek pengelolaan banjir diantaranya ekonomi, sosial, lingkungan, hukum dan kelembagaan, persepsi publik dan peran media;
d). Memahami hubungan antara pembangunan dan pengelolaan banjir, dan memahami nilai-nilai ekonomi dari pengembangan bantaran banjir;
e). Mampu mengidentifikasi penyebab utama dan faktor utama yang berkontribusi terhadap persepsi risiko yang berlaku di masyarakat dan pemangku kepentingan;
mi proses IFM dalam merumuskan strategi untuk mengatasi masalah-masalah pengelolaan banjir yang ada;
g). Mampu menggambarkan masalah-masalah utama menggunakanm strategi IFM;
h). Mampu memahami kebutuhan apa saja yang melibatkan multidisiplin dalam proses perencanaan strategi IFM
i). Mampu membuat strategi pengelolaan terpadu penanganan banjir dengan tepat
Dosen atau fasilitator:
Melibatkan pakar profesional, praktisi, dosen dan/atau fasilitator yang berpengalaman dalam proyek pengendalian banjir maupun penelitian dan akademis dalam penerapannya di Indonesia.
Penyelenggara
Loka karya ini diselenggarakan oleh CKNet Indonesia, sebuah jaringan pengembangan kapasitas (Capacity Building) yang terdiri dari 10 universitas di Indonesia: Universitas Andalas, Universitas Indonesia, Universitas Bina Nusantara, Institut Teknologi Bandung, Universitas Katholik Parahyangan, Universitas Diponegoro, Universitas Gajah Mada, Universitas Merdeka, Institut Teknologi Sepuluh November dan Universitas Hasanuddin, yang bekerja sama dengan :
* UNESCO-IHE Delft, the Netherlands
* CapNet/UNDP, Afrika Selatan
* AguaJaring, Malaysia
* PT. IHE Indonesia
CKNet Indonesia akan memberikan sertifikat untuk setiap peserta yang telah mengikuti loka karya serta menyelesaikan tugas-tugas dengan baik.
Kerangka loka karya:
Loka karya ini terdiri dari beragam aktivitas-aktivitas, diskusi kelompok, latihan dan tugas-tugas yang diarahkan untuk pengembangan pengetahuan dan ketrampilan penerapan prinsip-prinsip mengelola banjir secara terpadu ditinjau dari berbagai aspek. Pelatihan ini mengacu pada topik akademis, kerangka kelembagaan, pengembangan keterampilan individual dan topik-topik yang relevan untuk penerapan dan mengurangi kerugian akibat banjir Indonesia.
Peserta loka karya:
Jumlah peserta maksimum sebanyak 25 orang. Untuk dapat mengikuti kegiatan loka karya ini dan secara aktif dapat berpartisipasi dalam latihan dan tugas-tugas, para peserta hendaknya memiliki latar belakang akademis dalam salah satu bidang berikut:
* Pengembangan dan/atau Pengelolaan Banjir;
* Pengelolaan Lingkungan dan Kualitas Air;
* Pengembangan dan/atau Pengelolaan Irigasi,
* Hidrologi;
* Pertanian.
Sebaiknya memiliki pengalaman relevan minimal 5 tahun pada bidang tersebut.
Informasi:
Informasi mengenai pendaftaran, biaya loka karya dan permohonan formulir pendaftaran dapat diperoleh di sekretariat dengan alamat sebagai berikut:
E-mail ' : secretariat@cknet-ina.org
Website : cknet-ina.org
Latar belakang
Menurut APFM (2006), Pengelolaan Banjir Terpadu (PBT) adalah suatu proses mempromosikan pendekatan terpadu dalam pengelolaan banjir. Pendekatan ini memadukan pengembangan lahan dan sumberdaya air dalam suatu daerah aliran sungai dalam konteks Pengelolaan Sumberdaya Air Terpadu (PSAT), dan bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dari bantaran banjir dan meminimalkan kerugian akibat banjir.
Pengelolaan Banjir Terpadu seharusnya segera dilaksanakan di Indonesia untuk mengurangi resiko yang diakibatkan oleh banjir, dan untuk memaksimalkan keuntungan akibat genangan banjir. Namun, di Indonesia ada banyak masalah yang dapat menjadi kendala dalam melaksanakan.
Uraian loka karya:
Fokus utama loka karya ini untuk memperkenalkan prinsip-prinsip Pengelolaan Banjir Terpadu (PBT) atau dikenal dengan IFM (Integrated Flood Management) dengan durasi pelatihan selama 4 (empat) hari. Pemahaman aplikasi sistem pengelolaan sumberdaya air akan mengacu pada pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat, swasta, pemerintah dan keterbukaan serta ketersediaan informasi SDA.
Tujuan loka karya:
Melatih peserta dan membawa mereka ke dalam aspek serta prinsip-prinsip pengelolaan banjir terpadu. Memberikan wawasan, alat-alat dan teknik yang dibutuhkan dalam proses merumuskan strategi pengelolaan banjir yang terpadu. Program ini lebih difokuskan pada pendekatan yang mempertimbangkan sisi positif maupun negatifnya aspek-aspek banjir, seperti cekungan air tanah yang bisa menangkap air ketika banjir terjadi. Konsep ini lebih menekankan pada usaha-usaha untuk mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh banjir. Dimana usaha-usaha ini tidak hanya terfokus pada aspek-aspek teknis saja, namun termasuk aspek-aspek sosial, lingkungan, hukum/legal, termasuk didalamnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan terjadinya banjir.
Sasaran pembelajaran:
Proses pembelajaran tidak sekadar diarahkan pada pengetahuan teori dan materi perkuliahan, melainkan lebih diarahkan pada pengembangan keterampilan.
Setelah mengikuti loka karya peserta diharapkan:
a). Mampu menjelaskan konsep bagaimana mengelola banjir secara terpadu (IFM) dan memahami prinsip-prinsip utama filosofi di balik konsep.
b). Mampu menggambarkan pendekatan yang berbeda antara pengendalian banjir konvensional dan pengelolaan banjir terpadu dan mampu memahami apa saja kelemahan praktek-praktek pengendalian banjir;
c). Memiliki pemahaman yang lebih baik pada aspek-aspek pengelolaan banjir diantaranya ekonomi, sosial, lingkungan, hukum dan kelembagaan, persepsi publik dan peran media;
d). Memahami hubungan antara pembangunan dan pengelolaan banjir, dan memahami nilai-nilai ekonomi dari pengembangan bantaran banjir;
e). Mampu mengidentifikasi penyebab utama dan faktor utama yang berkontribusi terhadap persepsi risiko yang berlaku di masyarakat dan pemangku kepentingan;
mi proses IFM dalam merumuskan strategi untuk mengatasi masalah-masalah pengelolaan banjir yang ada;
g). Mampu menggambarkan masalah-masalah utama menggunakanm strategi IFM;
h). Mampu memahami kebutuhan apa saja yang melibatkan multidisiplin dalam proses perencanaan strategi IFM
i). Mampu membuat strategi pengelolaan terpadu penanganan banjir dengan tepat
Dosen atau fasilitator:
Melibatkan pakar profesional, praktisi, dosen dan/atau fasilitator yang berpengalaman dalam proyek pengendalian banjir maupun penelitian dan akademis dalam penerapannya di Indonesia.
Penyelenggara
Loka karya ini diselenggarakan oleh CKNet Indonesia, sebuah jaringan pengembangan kapasitas (Capacity Building) yang terdiri dari 10 universitas di Indonesia: Universitas Andalas, Universitas Indonesia, Universitas Bina Nusantara, Institut Teknologi Bandung, Universitas Katholik Parahyangan, Universitas Diponegoro, Universitas Gajah Mada, Universitas Merdeka, Institut Teknologi Sepuluh November dan Universitas Hasanuddin, yang bekerja sama dengan :
* UNESCO-IHE Delft, the Netherlands
* CapNet/UNDP, Afrika Selatan
* AguaJaring, Malaysia
* PT. IHE Indonesia
CKNet Indonesia akan memberikan sertifikat untuk setiap peserta yang telah mengikuti loka karya serta menyelesaikan tugas-tugas dengan baik.
Kerangka loka karya:
Loka karya ini terdiri dari beragam aktivitas-aktivitas, diskusi kelompok, latihan dan tugas-tugas yang diarahkan untuk pengembangan pengetahuan dan ketrampilan penerapan prinsip-prinsip mengelola banjir secara terpadu ditinjau dari berbagai aspek. Pelatihan ini mengacu pada topik akademis, kerangka kelembagaan, pengembangan keterampilan individual dan topik-topik yang relevan untuk penerapan dan mengurangi kerugian akibat banjir Indonesia.
Peserta loka karya:
Jumlah peserta maksimum sebanyak 25 orang. Untuk dapat mengikuti kegiatan loka karya ini dan secara aktif dapat berpartisipasi dalam latihan dan tugas-tugas, para peserta hendaknya memiliki latar belakang akademis dalam salah satu bidang berikut:
* Pengembangan dan/atau Pengelolaan Banjir;
* Pengelolaan Lingkungan dan Kualitas Air;
* Pengembangan dan/atau Pengelolaan Irigasi,
* Hidrologi;
* Pertanian.
Sebaiknya memiliki pengalaman relevan minimal 5 tahun pada bidang tersebut.
Informasi:
Informasi mengenai pendaftaran, biaya loka karya dan permohonan formulir pendaftaran dapat diperoleh di sekretariat dengan alamat sebagai berikut:
E-mail ' : secretariat@cknet-ina.org
Website : cknet-ina.org